30 Nasihat Investasi Belajar Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi
Tersukses di Amerika*
*Mengenal Peter Lynch*
Pada awal tahun 1980-an, di usia yang cukup muda, Peter Lynch menjadi
salah satu manajer investasi yang paling terkenal di dunia.
Bagaimana tidak? Aset investasi reksa dana yang dikelolanya saat itu,
Fidelity Magellan Fund, memberikan hasil investasi yang fantastis. Dalam
kurun waktu tahun 1977 hingga 1990, reksa dana yang dikelola olehnya
memberikan return investasi rata-rata sebesar 29,2% per tahun.
Hasil kinerja investasi Fidelity Magellan Fund pun berhasil melebihi
kinerja indeks S&P 500 dalam 11 tahun dari 13 tahun yang dikelola
oleh Peter Lynch. Ketika pertama kali Lynch mengelolanya, Fidelity
Magellan hanya memiliki US$18 juta, namun strategi investasi Lynch dapat
menumbuhkan aset kelolaannya menjadi sebesar US$14 miliar dalam 13
tahun.
_"Coba bayangkan, return sebesar rata-rata 29,2% per tahun adalah nilai
yang cukup tinggi, sangat jarang sebuah reksa dana bisa memberikan hasil
di atas kinerja Peter Lynch. Bila ada sebuah tawaran investasi yang
berani menjanjikan 20-30% per bulan, patut Anda tanyakan, karena dalam
jangka pendek, tidak akan ada yang tahu kemana arah pergerakan harga
saham."_
*Masa-masa Awal Kehidupan*
Peter Lynch lahir pada tanggal 19 Januari 1944 di Newton, Massachusetts.
Pada tahun 1951, ketika Lynch berusia tujuh tahun, ayahnya didiagnosis
menderita kanker dan meninggal tiga tahun kemudian. Ibu Lynch pun harus
bekerja untuk mendukung keluarga tersebut.
Selama waktu Lynch sebagai mahasiswa tingkat dua di Boston College, dia
menggunakan tabungannya untuk membeli 100 saham Flying Tiger Airlines
seharga US$8 per saham. Saham kemudian naik menjadi USD$80 per saham.
Pada tahun 1965, Lynch lulus dari Boston College di mana dia belajar
sejarah, psikologi dan filsafat, dan mendapatkan gelar Master of
Business Administration dari Wharton School of the University of
Pennsylvania pada tahun 1968.
*Berkarir di Fidelity Magellan Fund*
Sebelum memulai kariernya, Lynch pernah bekerja sebagai petugas di klub
golf, tempat direktur Magellan Investment bermain golf, di Brea Burn
Country Club. Setelah berteman dengan direktur Magellan, Lynch pun
diberi kesempatan untuk bekerja magang di Fidelity Magellan Fund pada
tahun 1966. Lynch menjadi karyawan tetap pada tahun 1969.
Selama bekerja di Fidelity Magellan Fund, Lynch bertugas untuk melakukan
riset terhadap berbagai jenis industri dan perusahaan.
Industri-industri yang dikaji oleh lynch antara lain seperti industri
logam, tambang, bahan kimia, dan tekstil. Pada tahun 1974 pun Lynch
telah diangkat sebagai kepala bidang riset pada Fidelity Magellan Fund.
*Karir Sebagai Manajer Investasi*
Pada tahun 1977, Lynch ditunjuk untuk sebagai manajer investasi yang
mengepalai dana investasi kelolaan Fidelity Magellan Fund. Dana
kelolaannya saat itu memiliki aset sebesar US$18 juta.
Sebagai kepala Fidelity Magellan Fund, Peter Lynch bekerja dengan tekun,
bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu. Dengan bantuan dua asistennya,
ia mampu melakukan investasi sebanyak 1.400 saham sekaligus. Lynch
sendiri juga sering menemui berbagaibroker, manajer perusahaan dan
analis untuk mendapatkan pengetahuan langsung mengenai pasar keuangan.
Kerja keras dan ambisinya terbayar dengan pertumbuhan aset kelolaannya,
sebesar rata-rata 29,2% selama 13 tahun. Dana kelolaannya tersebut pun
telah tumbuh lebih dari US$14 miliar, dengan lebih dari 1.000 posisi
saham. Dari tahun 1977 sampai 1990. Dengan rata-rata return sebesar
29,2% per tahun selama 13 tahun, Fidelity Magellan Fund menjadi reksa
dana terbaik yang pernah ada pada saat itu.
Keberhasilan Lynch dalam meraih keuntungan pun disebutkan Lynch dalam
bukunya “Beating The Street”. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya
memberikan keuntungan pada Lynch antara lain: Fannie Mae, Ford, Philip
Morris, MCI, Volvo, General Electric, General Public Utilities, Student
Loan Marketing, Kemper, Lowe’s, dan lain-lainnya.
*Kehidupan Setelah Pensiun*
Lynch pensiun pada tahun 1990 dari Fidelity Magellan Fund, dan sejak itu
telah aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Lynch
mendirikan Lynch Foundation yang mendukung penelitian di bidang
pendidikan, organisasi keagamaan, rumah sakit dan kedokteran, dan
berbagai organisasi budaya dan sejarah. Dia menyumbang ke berbagai
organisasi secara pribadi, melalui yayasan Lynch, Fidelity Charitable
Gift Fund dan dua dana perwalian amal lainnya.
Walaupun sudah tidak menjabat sebagai manajer investasi, saat ini, Lynch
masih menjabat sebagai Wakil Ketua di Fidelity Management &
Research Co. yang merupakan penasihat investasi untuk Fidelity
Investments. Selain itu, selama masa pensiunnya pun, Lynch menulis tiga
buku tentang investasi bersama John Rothchild. Buku-bukunya antara lain
berjudul: “One Up On Wall Street”, “Beating The Street” dan “Learn to
Earn”. Dua buku pertama adalah karya yang fenomenal, dan termasuk Best
Sellers.
*Prinsip Investasi Peter Lynch*
Lynch sangat percaya bahwa investor ritel individual memiliki keunggulan
yang tidak dimiliki oleh para institusi profesional dalam menilai
saham. Tidak seperti manajer investasi yang mengelola dana dari
institusi besar pada umumnya, investor individu dianggap memiliki
kebebasan untuk bertindak secara independen dalam menjelajahi pasar
modal, tanpa diikat oleh peraturan-peraturan, atasan, dan pihak-pihak
yang berwenang lainnya.
Menurut Lynch, fleksibilitas untuk bertindak sangat menguntungkan
investor ritel dalam menemukan investasi yang menguntungkan. Lynch pun
menyarankan untuk mengeksplorasi kemungkinan pilihan investasi satu per
satu, membiasakan diri dengan bisnis perusahaan yang sahamnya
diincarnya, lalu melakukan analisa fundamental untuk memverifikasi
potensi pertumbuhannya.
*Mengklasifikasikan Saham Ala Peter Lynch*
Prinsip investasi Lynch yang paling utama adalah “berinvestasilah pada
yang kau ketahui” masih dianggap relevan bagi seluruh investor hingga
kini.
Semakin banyak seseorang mengetahui tentang sebuah perusahaan, baik itu
bisnisnya, produknya, manajemennya, dan bahkan kompetitornya, semakin
besar peluang orang tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari
berinvestasi di perusahaan yang bersangkutan. Jika hal tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka sebaiknya lupakan saham tersebut.
*Pada dasarnya, Peter Lynch membagi saham dalam beberapa kategori:*
1. *Fast Growers.* Saham-saham ini memiliki pertumbuhan pendapatan
jangka panjang yang cukup tinggi, yaitu di atas 20% per tahun.
2. *Stalwarts.* Saham-saham ini memiliki termasuk perusahaan yang sudah
mulai dewasa, namun masih memiliki potensi untuk tumbuh. Pertumbuhan
pendapatan perusahaan ini di antara 10%–20% per tahunnya.
3. *Slow Growers.* Saham-saham ini memiliki pertumbuhan EPS kurang dari
10% per tahunnya. Perusahaan ini biasanya adalah perusahaan yang telah
dewasa dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang terbatas.
4. *Cyclicals.* Perusahaan tipe ini kinerjanya sangat bergantung pada
kondisi ekonomi. Contohnya adalah produsen mobil, produsen logam, dan
perkebunan.
5. *Turnarounds.* Perusahaan ini berada dalam posisi sulit, namun ada
tanda-tanda keuangannya membaik. Jika kita dapat mendeteksinya, potensi
keuntungan yang akan kita dapatkan besar.
6. *Asset Plays.* Perusahaan ini memiliki nilai aset yang lebih tinggi
daripada yang tercatat di dalam pembukuannya. Menemukan perusahaan tipe
ini agak susah karena kita harus mengetahui dengan pasti berapa nilai
sebenarnya dari aset-aset yang dimilikinya.
Memiliki pemahaman yang benar tentang bisnis dan aset sebuah perusahaan
memang terbukti mendatangkan keuntungan.
Lynch pun menganggap perusahaan kecil atau yang bertumbuh sebagai
investasi yang baik karena memiliki prospek pertumbuhan lebih tinggi
daripada perusahaan yang sudah matang. Namun, Lynch sangat menekankan
bahwa memiliki perusahaan yang baik pun tidaklah cukup, Anda harus
memeriksa dasar-dasarnya, dan melihat valuasinya.
*G.A.R.P. Investing Ala Peter Lynch*
Lynch meyakini cara berinvestasi jangka panjang, dan mengabaikan
fluktuasi pasar jangka pendek. Baginya, penting untuk tetap
menginvestasikan dana sepenuhnya daripada memegang uang tunai. Sebagai
manajer investasi utama di Fidelity Magellan Fund, dia memusatkan
investasi pada saham yang menjanjikan kesempatan keuntungan di atas
rata-rata.
Ada beberapa kriteria penting yang dilihat oleh Lynch dalam pemilihan
sahamnya, yaitu profitabilitas, harga saham, dan model bisnis yang baik.
Selain ketiga kriteria tersebut antara lain, perusahaan yang dinilai
olehnya memiliki prospek yang baik haruslah memiliki ciri-ciri berikut:
- Memiliki prospek pertumbuhan dan keuntungan yang tinggi
- Memiliki rasio PER di bawah rata-rata industri, dan di bawah rata-rata
historis perusahaan.
- Perusahaan memiliki dividen yang terus meningkat selama rentang 20
sampai 30 tahun.
- Rasio hutang perusahaan rendah.
- Selain kriteria-kriteria di atas, Peter Lynch pun dikenal dengan
metode valuasinya yang dinamakan PEG: Price to Earning Growth Ratio.
PEG adalah rasio yang menentukan murah atau mahalnya sebuah harga saham
baginya. Perhitungan rasio PEG, selain memperhatikan rasio laba bersih
terhadap harga saham, juga memperhatikan pertumbuhan laba perusahaan
tersebut tiap tahunnya. Menurut Lynch, semakin cepat perusahaan tumbuh,
semakin tinggi rasio P/E yang harus Anda bayar untuk memiliki bagian
sahamnya.
Rumus PEG sendiri didapat dari rasio PER dibagi dengan persentase
pertumbuhan laba bersihnya. Saham yang dicari adalah yang memiliki rasio
PEG kurang dari 1. Berikut cara rumus untuk menghitung rasio PEG:
PEG = PER : EPS Growth Percentage
Misalnya, sebuah saham memiliki rasio PER sebesar 5x, dan pertumbuhan
laba bersihnya selama 5 tahun terakhir adalah 10%, maka perhitungan
rasio PEG-nya adalah 5 : 10 = 0,5x. semakin kecil rasio PEG adalah
semakin bagus, karena saham tersebut memiliki PER relatif rendah
dibandingkan pertumbuhan laba bersihnya.
Cara berinvestasi dengan menggunakan rasio PEG yang diciptakan oleh
Peter Lynch ini dinamakan sebagai G.A.R.P. Investing, atau
kepanjangannya adalah Growth At Reasonable Price Investing.
*8 Prinsip Investasi Peter Lynch*
Dalam sebuah konferensi di New York, tahun 2005, Lynch sendiri pernah
memaparkan 8 prinsip investasi yang dianutnya selama menjabat sebagai
manajer investasi di Fidelity Magellan Fund.
Terlepas dari tingkat konsistensinya dalam menjalankan prinsip-prinsip
tersebut, inilah kedelapan hal pokok yang dianut olehnya:
1. Investor haruslah mengetahui modal yang dimilikinya.
2. Investor jangan hanya mengandalkan prediksi ekonomi dan suku bunga
dalam berinvestasi dan sudah semestinya memberikan perhatian kepada
fakta, bukan sekedar prediksi.
3. Investor memerlukan banyak waktu untuk mengidentifikasi dan mengenali
perusahaan dengan kinerja yang luar biasa.
4. Investor perlu menghindari long shots, artinya hindarilah membeli
saham berdasarkan tips dari pihak lain, karena hal ini dapat menjadi
bumerang bagi diri investor tersebut.
5. Investor sebaiknya mempertimbangkan manajemen perusahaan dalam
memilih saham.
6. Investor sebaiknya bersikap fleksibel, rendah hati, dan banyak
belajar dari kesalahannya.
7. Investor harus bisa memberikan alasan mengapa ia membeli sebuah saham
perusahaan, dan apakah perlu ia membelinya.
8. Investor harus berhati-hati dalam setiap langkahnya.
*Inspirasi dan Nasihat Investasi dari Peter Lynch*
Sebagai manajer investasi di Fidelity Magellan Fund, Peter Lynch telah
sukses menghasilkan rata-rata return sebesar 29,2% per tahun. Pada masa
itu pun dana yang dikelolanya telah bertumbuh dari US$18 juta menjadi
US$14 miliar. Dari fakta ini, Peter Lynch pun dianggap sebagai salah
satu investor saham paling sukses.
Peter Lynch percaya bahwa setiap orang bisa menjadi investor yang sukses
di pasar modal. yang dibutuhkan hanyalah sedikit riset, kesabaran dan
ketahanan. Pendekatan investasinya pun didasari oleh pemikiran tersebut.
Lynch pun sangat yakin setiap investor individu dapat sama suksesnya
dengan dirinya bila matanya terbuka kepada berbagai macam peluang
investasi.
*Berikut 30 kata-kata inspirasi sekaligus nasihat investasi dari Peter
Lynch.*
1. Berinvestasi saham, sama seperti percintaan, orang yang mudah
melakukan perceraian tidak terdengar seperti memiliki komitmen yang
kuat.
2. Kunci untuk menghasilkan uang adalah untuk tidak takut terhadap uang
tersebut.
3. Jika Anda siap untuk berinvestasi di sebuah perusahaan, Anda harus
bisa menjelaskan alasannya, dalam bahasa sederhana yang bisa dipahami
oleh siswa kelas lima sekalipun, dan cukup cepat sehingga siswa kelas
lima tidak akan bosan.
4. Tak ada yang salah dari kehilangan uang saat berinvestasi saham.
Semua orang melakukannya. Yang salah adalah ketika menggenggam erat
sebuah saham, atau lebih buruk lagi membelinya lebih banyak, ketika
fundamental perusahaannya memburuk.
5. Keunggulan yang Anda miliki sebagai investor bukanlah sesuatu yang
Anda dapatkan dari para pakar Wall Street. Itu adalah hal yang sudah
Anda miliki sejak awal. Anda bisa mengungguli para ahli jika Anda
memanfaatkan keunggulan Anda dengan berinvestasi di perusahaan atau
industri yang sudah Anda pahami.
6. Di balik setiap lembar saham ada sebuah perusahaan. Cari tahulah apa
yang dilakukan perusahaan itu.
7. Mempunyai lembar saham sama seperti memiliki anak. Jangan sesekali
memiliki lebih dari yang dapat Anda tangani.
8. Jika Anda tidak dapat menemukan perusahaan yang menurut Anda menarik,
letakkan uang Anda di bank sampai Anda menemukannya.
9. Jika Anda tidak mempelajari fundamental perusahaan mana pun, Anda
memiliki peluang kesuksesan yang sama dalam membeli saham seperti yang
Anda lakukan dalam permainan poker jika bertaruh tanpa melihat kartu
Anda.
10. Berinvestasi tanpa penelitian seperti bermain poker dan tidak pernah
melihat kartunya.
11. Waktu ada di pihak Anda ketika Anda memiliki saham perusahaan
unggulan.
12. Rata-rata investor dapat menjadi ahli di bidangnya masing-masing dan
dapat memilih saham pemenang seefektif para profesional Wall Street
hanya dengan melakukan sedikit riset.
13. Dalam jangka panjang, portofolio saham atau reksadana yang dipilih
dengan baik akan selalu mengungguli portofolio obligasi atau akun pasar
uang. Dalam jangka panjang, portofolio saham yang dipilih dengan buruk
tidak akan mengungguli uang yang tersisa di bawah kasur.
14. Anda harus menjaga prioritas Anda tetap lurus jika Anda ingin
berinvestasi dengan baik di saham.
15. Hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah berinvestasi di
perusahaan yang tidak Anda ketahui sama sekali. Sayangnya, membeli saham
karena ketidaktahuan masih menjadi hiburan khas Amerika.
16. Jangan pernah berinvestasi pada ide apapun yang tidak bisa Anda
gambarkan dengan krayon.
17. Ketahuilah apa yang Anda miliki, dan ketahuilah mengapa Anda
memilikinya.
18. Orang yang melangkahi batu paling banyak yang memenangkan permainan.
Dan itu selalu menjadi filosofi saya.
19. Memang kita tidak perlu mengatakan bahwa pasar sudah kemahalan, tapi
tidak ada gunanya juga mengkhawatirkannya.
20. Reksa dana saham adalah solusi sempurna bagi orang yang ingin
memiliki saham tanpa perlu melakukan penelitian sendiri.
21. Jika Anda berharap memiliki lebih banyak uang besok daripada hari
ini, Anda harus memasukkan sebagian aset Anda ke saham. Cepat atau
lambat, portofolio saham atau reksa dana saham akan berubah menjadi jauh
lebih berharga daripada portofolio obligasi, deposito, atau reksa dana
pasar uang.
22. Investasi jangka panjang semakin populer, lebih mudah untuk mengakui
bahwa Anda pecandu pecandu daripada mengakui bahwa Anda adalah investor
jangka pendek.
23. Mengunjungi toko dan menguji produk merupakan salah satu elemen
penting dari pekerjaan analis.
24. Berinvestasi dalam saham adalah seni, bukan ilmu pengetahuan, dan
orang-orang yang telah dilatih untuk mengukur segalanya secara kaku,
akan memiliki kerugian besar.
25. Semua pengetahuan matematika yang Anda butuhkan di pasar saham,
telah Anda dapatkan di kelas empat sekolah dasar.
26. Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Amerika lupa
untuk mengajar salah satu kursus terpenting. Berinvestasi.
27. Kemampuan berinvestasi dari bakat alami hanyalah mitos.
28. Dalam jangka panjang, bukan hanya berapa banyak uang yang Anda
hasilkan yang akan menentukan kemakmuran masa depan Anda. Namun juga
berapa banyak dari uang tersebut yang Anda putar dengan menabungnya dan
menginvestasikannya.
29. Semakin sederhana, semakin baik aku menyukainya.
30. Berinvestasi memang menyenangkan, seru, dan berbahaya jika Anda
tidak melakukan pekerjaan apapun.
*Manajer Investasi Tersukses*
Seperti Warren Buffet, Peter Lynch pun berhasil mencatatkan namanya
sebagai salah satu investor saham yang paling sukses. Kejeliannya dalam
memilih saham menjadikannya sebagai salah satu manajer investasi reksa
dana terbaik. Dilansir dari Boston News, hingga tahun 2006, Lynch telah
mencatatkan kekayaan bersih sebesar US$352 juta.
Sebagai investor, sekaligus manajer investasi pengelola aset reksa dana,
Lynch sangat mementingkan fundamental sebuah perusahaan, dan tidak
terlalu berfokus pada pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Lynch
pun meyakini bahwa setiap investor ritel individual pun mampu mencetak
kesuksesan yang sama dengan dirinya, bila mereka membuka matanya pada
berbagai peluang investasi saham yang ada