Selasa, 04 Juli 2017

Belajar dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika

30 Nasihat Investasi Belajar Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika*



Hasil gambar


*Mengenal Peter Lynch* Pada awal tahun 1980-an, di usia yang cukup muda, Peter Lynch menjadi salah satu manajer investasi yang paling terkenal di dunia. Bagaimana tidak? Aset investasi reksa dana yang dikelolanya saat itu, Fidelity Magellan Fund, memberikan hasil investasi yang fantastis. Dalam kurun waktu tahun 1977 hingga 1990, reksa dana yang dikelola olehnya memberikan return investasi rata-rata sebesar 29,2% per tahun. Hasil kinerja investasi Fidelity Magellan Fund pun berhasil melebihi kinerja indeks S&P 500 dalam 11 tahun dari 13 tahun yang dikelola oleh Peter Lynch. Ketika pertama kali Lynch mengelolanya, Fidelity Magellan hanya memiliki US$18 juta, namun strategi investasi Lynch dapat menumbuhkan aset kelolaannya menjadi sebesar US$14 miliar dalam 13 tahun. _"Coba bayangkan, return sebesar rata-rata 29,2% per tahun adalah nilai yang cukup tinggi, sangat jarang sebuah reksa dana bisa memberikan hasil di atas kinerja Peter Lynch. Bila ada sebuah tawaran investasi yang berani menjanjikan 20-30% per bulan, patut Anda tanyakan, karena dalam jangka pendek, tidak akan ada yang tahu kemana arah pergerakan harga saham."_ *Masa-masa Awal Kehidupan* Peter Lynch lahir pada tanggal 19 Januari 1944 di Newton, Massachusetts. Pada tahun 1951, ketika Lynch berusia tujuh tahun, ayahnya didiagnosis menderita kanker dan meninggal tiga tahun kemudian. Ibu Lynch pun harus bekerja untuk mendukung keluarga tersebut. Selama waktu Lynch sebagai mahasiswa tingkat dua di Boston College, dia menggunakan tabungannya untuk membeli 100 saham Flying Tiger Airlines seharga US$8 per saham. Saham kemudian naik menjadi USD$80 per saham. Pada tahun 1965, Lynch lulus dari Boston College di mana dia belajar sejarah, psikologi dan filsafat, dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Wharton School of the University of Pennsylvania pada tahun 1968. *Berkarir di Fidelity Magellan Fund* Sebelum memulai kariernya, Lynch pernah bekerja sebagai petugas di klub golf, tempat direktur Magellan Investment bermain golf, di Brea Burn Country Club. Setelah berteman dengan direktur Magellan, Lynch pun diberi kesempatan untuk bekerja magang di Fidelity Magellan Fund pada tahun 1966. Lynch menjadi karyawan tetap pada tahun 1969. Selama bekerja di Fidelity Magellan Fund, Lynch bertugas untuk melakukan riset terhadap berbagai jenis industri dan perusahaan. Industri-industri yang dikaji oleh lynch antara lain seperti industri logam, tambang, bahan kimia, dan tekstil. Pada tahun 1974 pun Lynch telah diangkat sebagai kepala bidang riset pada Fidelity Magellan Fund. *Karir Sebagai Manajer Investasi* Pada tahun 1977, Lynch ditunjuk untuk sebagai manajer investasi yang mengepalai dana investasi kelolaan Fidelity Magellan Fund. Dana kelolaannya saat itu memiliki aset sebesar US$18 juta. Sebagai kepala Fidelity Magellan Fund, Peter Lynch bekerja dengan tekun, bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggu. Dengan bantuan dua asistennya, ia mampu melakukan investasi sebanyak 1.400 saham sekaligus. Lynch sendiri juga sering menemui berbagaibroker, manajer perusahaan dan analis untuk mendapatkan pengetahuan langsung mengenai pasar keuangan. Kerja keras dan ambisinya terbayar dengan pertumbuhan aset kelolaannya, sebesar rata-rata 29,2% selama 13 tahun. Dana kelolaannya tersebut pun telah tumbuh lebih dari US$14 miliar, dengan lebih dari 1.000 posisi saham. Dari tahun 1977 sampai 1990. Dengan rata-rata return sebesar 29,2% per tahun selama 13 tahun, Fidelity Magellan Fund menjadi reksa dana terbaik yang pernah ada pada saat itu. Keberhasilan Lynch dalam meraih keuntungan pun disebutkan Lynch dalam bukunya “Beating The Street”. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya memberikan keuntungan pada Lynch antara lain: Fannie Mae, Ford, Philip Morris, MCI, Volvo, General Electric, General Public Utilities, Student Loan Marketing, Kemper, Lowe’s, dan lain-lainnya. *Kehidupan Setelah Pensiun* Lynch pensiun pada tahun 1990 dari Fidelity Magellan Fund, dan sejak itu telah aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Lynch mendirikan Lynch Foundation yang mendukung penelitian di bidang pendidikan, organisasi keagamaan, rumah sakit dan kedokteran, dan berbagai organisasi budaya dan sejarah. Dia menyumbang ke berbagai organisasi secara pribadi, melalui yayasan Lynch, Fidelity Charitable Gift Fund dan dua dana perwalian amal lainnya. Walaupun sudah tidak menjabat sebagai manajer investasi, saat ini, Lynch masih menjabat sebagai Wakil Ketua di Fidelity Management & Research Co. yang merupakan penasihat investasi untuk Fidelity Investments. Selain itu, selama masa pensiunnya pun, Lynch menulis tiga buku tentang investasi bersama John Rothchild. Buku-bukunya antara lain berjudul: “One Up On Wall Street”, “Beating The Street” dan “Learn to Earn”. Dua buku pertama adalah karya yang fenomenal, dan termasuk Best Sellers. *Prinsip Investasi Peter Lynch* Lynch sangat percaya bahwa investor ritel individual memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh para institusi profesional dalam menilai saham. Tidak seperti manajer investasi yang mengelola dana dari institusi besar pada umumnya, investor individu dianggap memiliki kebebasan untuk bertindak secara independen dalam menjelajahi pasar modal, tanpa diikat oleh peraturan-peraturan, atasan, dan pihak-pihak yang berwenang lainnya. Menurut Lynch, fleksibilitas untuk bertindak sangat menguntungkan investor ritel dalam menemukan investasi yang menguntungkan. Lynch pun menyarankan untuk mengeksplorasi kemungkinan pilihan investasi satu per satu, membiasakan diri dengan bisnis perusahaan yang sahamnya diincarnya, lalu melakukan analisa fundamental untuk memverifikasi potensi pertumbuhannya. *Mengklasifikasikan Saham Ala Peter Lynch* Prinsip investasi Lynch yang paling utama adalah “berinvestasilah pada yang kau ketahui” masih dianggap relevan bagi seluruh investor hingga kini. Semakin banyak seseorang mengetahui tentang sebuah perusahaan, baik itu bisnisnya, produknya, manajemennya, dan bahkan kompetitornya, semakin besar peluang orang tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari berinvestasi di perusahaan yang bersangkutan. Jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi, maka sebaiknya lupakan saham tersebut. *Pada dasarnya, Peter Lynch membagi saham dalam beberapa kategori:* 1. *Fast Growers.* Saham-saham ini memiliki pertumbuhan pendapatan jangka panjang yang cukup tinggi, yaitu di atas 20% per tahun. 2. *Stalwarts.* Saham-saham ini memiliki termasuk perusahaan yang sudah mulai dewasa, namun masih memiliki potensi untuk tumbuh. Pertumbuhan pendapatan perusahaan ini di antara 10%–20% per tahunnya. 3. *Slow Growers.* Saham-saham ini memiliki pertumbuhan EPS kurang dari 10% per tahunnya. Perusahaan ini biasanya adalah perusahaan yang telah dewasa dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang terbatas. 4. *Cyclicals.* Perusahaan tipe ini kinerjanya sangat bergantung pada kondisi ekonomi. Contohnya adalah produsen mobil, produsen logam, dan perkebunan. 5. *Turnarounds.* Perusahaan ini berada dalam posisi sulit, namun ada tanda-tanda keuangannya membaik. Jika kita dapat mendeteksinya, potensi keuntungan yang akan kita dapatkan besar. 6. *Asset Plays.* Perusahaan ini memiliki nilai aset yang lebih tinggi daripada yang tercatat di dalam pembukuannya. Menemukan perusahaan tipe ini agak susah karena kita harus mengetahui dengan pasti berapa nilai sebenarnya dari aset-aset yang dimilikinya. Memiliki pemahaman yang benar tentang bisnis dan aset sebuah perusahaan memang terbukti mendatangkan keuntungan. Lynch pun menganggap perusahaan kecil atau yang bertumbuh sebagai investasi yang baik karena memiliki prospek pertumbuhan lebih tinggi daripada perusahaan yang sudah matang. Namun, Lynch sangat menekankan bahwa memiliki perusahaan yang baik pun tidaklah cukup, Anda harus memeriksa dasar-dasarnya, dan melihat valuasinya. *G.A.R.P. Investing Ala Peter Lynch* Lynch meyakini cara berinvestasi jangka panjang, dan mengabaikan fluktuasi pasar jangka pendek. Baginya, penting untuk tetap menginvestasikan dana sepenuhnya daripada memegang uang tunai. Sebagai manajer investasi utama di Fidelity Magellan Fund, dia memusatkan investasi pada saham yang menjanjikan kesempatan keuntungan di atas rata-rata. Ada beberapa kriteria penting yang dilihat oleh Lynch dalam pemilihan sahamnya, yaitu profitabilitas, harga saham, dan model bisnis yang baik. Selain ketiga kriteria tersebut antara lain, perusahaan yang dinilai olehnya memiliki prospek yang baik haruslah memiliki ciri-ciri berikut: - Memiliki prospek pertumbuhan dan keuntungan yang tinggi - Memiliki rasio PER di bawah rata-rata industri, dan di bawah rata-rata historis perusahaan. - Perusahaan memiliki dividen yang terus meningkat selama rentang 20 sampai 30 tahun. - Rasio hutang perusahaan rendah. - Selain kriteria-kriteria di atas, Peter Lynch pun dikenal dengan metode valuasinya yang dinamakan PEG: Price to Earning Growth Ratio. PEG adalah rasio yang menentukan murah atau mahalnya sebuah harga saham baginya. Perhitungan rasio PEG, selain memperhatikan rasio laba bersih terhadap harga saham, juga memperhatikan pertumbuhan laba perusahaan tersebut tiap tahunnya. Menurut Lynch, semakin cepat perusahaan tumbuh, semakin tinggi rasio P/E yang harus Anda bayar untuk memiliki bagian sahamnya. Rumus PEG sendiri didapat dari rasio PER dibagi dengan persentase pertumbuhan laba bersihnya. Saham yang dicari adalah yang memiliki rasio PEG kurang dari 1. Berikut cara rumus untuk menghitung rasio PEG: PEG = PER : EPS Growth Percentage Misalnya, sebuah saham memiliki rasio PER sebesar 5x, dan pertumbuhan laba bersihnya selama 5 tahun terakhir adalah 10%, maka perhitungan rasio PEG-nya adalah 5 : 10 = 0,5x. semakin kecil rasio PEG adalah semakin bagus, karena saham tersebut memiliki PER relatif rendah dibandingkan pertumbuhan laba bersihnya. Cara berinvestasi dengan menggunakan rasio PEG yang diciptakan oleh Peter Lynch ini dinamakan sebagai G.A.R.P. Investing, atau kepanjangannya adalah Growth At Reasonable Price Investing. *8 Prinsip Investasi Peter Lynch* Dalam sebuah konferensi di New York, tahun 2005, Lynch sendiri pernah memaparkan 8 prinsip investasi yang dianutnya selama menjabat sebagai manajer investasi di Fidelity Magellan Fund. Terlepas dari tingkat konsistensinya dalam menjalankan prinsip-prinsip tersebut, inilah kedelapan hal pokok yang dianut olehnya: 1. Investor haruslah mengetahui modal yang dimilikinya. 2. Investor jangan hanya mengandalkan prediksi ekonomi dan suku bunga dalam berinvestasi dan sudah semestinya memberikan perhatian kepada fakta, bukan sekedar prediksi. 3. Investor memerlukan banyak waktu untuk mengidentifikasi dan mengenali perusahaan dengan kinerja yang luar biasa. 4. Investor perlu menghindari long shots, artinya hindarilah membeli saham berdasarkan tips dari pihak lain, karena hal ini dapat menjadi bumerang bagi diri investor tersebut. 5. Investor sebaiknya mempertimbangkan manajemen perusahaan dalam memilih saham. 6. Investor sebaiknya bersikap fleksibel, rendah hati, dan banyak belajar dari kesalahannya. 7. Investor harus bisa memberikan alasan mengapa ia membeli sebuah saham perusahaan, dan apakah perlu ia membelinya. 8. Investor harus berhati-hati dalam setiap langkahnya. *Inspirasi dan Nasihat Investasi dari Peter Lynch* Sebagai manajer investasi di Fidelity Magellan Fund, Peter Lynch telah sukses menghasilkan rata-rata return sebesar 29,2% per tahun. Pada masa itu pun dana yang dikelolanya telah bertumbuh dari US$18 juta menjadi US$14 miliar. Dari fakta ini, Peter Lynch pun dianggap sebagai salah satu investor saham paling sukses. Peter Lynch percaya bahwa setiap orang bisa menjadi investor yang sukses di pasar modal. yang dibutuhkan hanyalah sedikit riset, kesabaran dan ketahanan. Pendekatan investasinya pun didasari oleh pemikiran tersebut. Lynch pun sangat yakin setiap investor individu dapat sama suksesnya dengan dirinya bila matanya terbuka kepada berbagai macam peluang investasi. *Berikut 30 kata-kata inspirasi sekaligus nasihat investasi dari Peter Lynch.* 1. Berinvestasi saham, sama seperti percintaan, orang yang mudah melakukan perceraian tidak terdengar seperti memiliki komitmen yang kuat. 2. Kunci untuk menghasilkan uang adalah untuk tidak takut terhadap uang tersebut. 3. Jika Anda siap untuk berinvestasi di sebuah perusahaan, Anda harus bisa menjelaskan alasannya, dalam bahasa sederhana yang bisa dipahami oleh siswa kelas lima sekalipun, dan cukup cepat sehingga siswa kelas lima tidak akan bosan. 4. Tak ada yang salah dari kehilangan uang saat berinvestasi saham. Semua orang melakukannya. Yang salah adalah ketika menggenggam erat sebuah saham, atau lebih buruk lagi membelinya lebih banyak, ketika fundamental perusahaannya memburuk. 5. Keunggulan yang Anda miliki sebagai investor bukanlah sesuatu yang Anda dapatkan dari para pakar Wall Street. Itu adalah hal yang sudah Anda miliki sejak awal. Anda bisa mengungguli para ahli jika Anda memanfaatkan keunggulan Anda dengan berinvestasi di perusahaan atau industri yang sudah Anda pahami. 6. Di balik setiap lembar saham ada sebuah perusahaan. Cari tahulah apa yang dilakukan perusahaan itu. 7. Mempunyai lembar saham sama seperti memiliki anak. Jangan sesekali memiliki lebih dari yang dapat Anda tangani. 8. Jika Anda tidak dapat menemukan perusahaan yang menurut Anda menarik, letakkan uang Anda di bank sampai Anda menemukannya. 9. Jika Anda tidak mempelajari fundamental perusahaan mana pun, Anda memiliki peluang kesuksesan yang sama dalam membeli saham seperti yang Anda lakukan dalam permainan poker jika bertaruh tanpa melihat kartu Anda. 10. Berinvestasi tanpa penelitian seperti bermain poker dan tidak pernah melihat kartunya. 11. Waktu ada di pihak Anda ketika Anda memiliki saham perusahaan unggulan. 12. Rata-rata investor dapat menjadi ahli di bidangnya masing-masing dan dapat memilih saham pemenang seefektif para profesional Wall Street hanya dengan melakukan sedikit riset. 13. Dalam jangka panjang, portofolio saham atau reksadana yang dipilih dengan baik akan selalu mengungguli portofolio obligasi atau akun pasar uang. Dalam jangka panjang, portofolio saham yang dipilih dengan buruk tidak akan mengungguli uang yang tersisa di bawah kasur. 14. Anda harus menjaga prioritas Anda tetap lurus jika Anda ingin berinvestasi dengan baik di saham. 15. Hal terburuk yang dapat Anda lakukan adalah berinvestasi di perusahaan yang tidak Anda ketahui sama sekali. Sayangnya, membeli saham karena ketidaktahuan masih menjadi hiburan khas Amerika. 16. Jangan pernah berinvestasi pada ide apapun yang tidak bisa Anda gambarkan dengan krayon. 17. Ketahuilah apa yang Anda miliki, dan ketahuilah mengapa Anda memilikinya. 18. Orang yang melangkahi batu paling banyak yang memenangkan permainan. Dan itu selalu menjadi filosofi saya. 19. Memang kita tidak perlu mengatakan bahwa pasar sudah kemahalan, tapi tidak ada gunanya juga mengkhawatirkannya. 20. Reksa dana saham adalah solusi sempurna bagi orang yang ingin memiliki saham tanpa perlu melakukan penelitian sendiri. 21. Jika Anda berharap memiliki lebih banyak uang besok daripada hari ini, Anda harus memasukkan sebagian aset Anda ke saham. Cepat atau lambat, portofolio saham atau reksa dana saham akan berubah menjadi jauh lebih berharga daripada portofolio obligasi, deposito, atau reksa dana pasar uang. 22. Investasi jangka panjang semakin populer, lebih mudah untuk mengakui bahwa Anda pecandu pecandu daripada mengakui bahwa Anda adalah investor jangka pendek. 23. Mengunjungi toko dan menguji produk merupakan salah satu elemen penting dari pekerjaan analis. 24. Berinvestasi dalam saham adalah seni, bukan ilmu pengetahuan, dan orang-orang yang telah dilatih untuk mengukur segalanya secara kaku, akan memiliki kerugian besar. 25. Semua pengetahuan matematika yang Anda butuhkan di pasar saham, telah Anda dapatkan di kelas empat sekolah dasar. 26. Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di Amerika lupa untuk mengajar salah satu kursus terpenting. Berinvestasi. 27. Kemampuan berinvestasi dari bakat alami hanyalah mitos. 28. Dalam jangka panjang, bukan hanya berapa banyak uang yang Anda hasilkan yang akan menentukan kemakmuran masa depan Anda. Namun juga berapa banyak dari uang tersebut yang Anda putar dengan menabungnya dan menginvestasikannya. 29. Semakin sederhana, semakin baik aku menyukainya. 30. Berinvestasi memang menyenangkan, seru, dan berbahaya jika Anda tidak melakukan pekerjaan apapun. *Manajer Investasi Tersukses* Seperti Warren Buffet, Peter Lynch pun berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu investor saham yang paling sukses. Kejeliannya dalam memilih saham menjadikannya sebagai salah satu manajer investasi reksa dana terbaik. Dilansir dari Boston News, hingga tahun 2006, Lynch telah mencatatkan kekayaan bersih sebesar US$352 juta. Sebagai investor, sekaligus manajer investasi pengelola aset reksa dana, Lynch sangat mementingkan fundamental sebuah perusahaan, dan tidak terlalu berfokus pada pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Lynch pun meyakini bahwa setiap investor ritel individual pun mampu mencetak kesuksesan yang sama dengan dirinya, bila mereka membuka matanya pada berbagai peluang investasi saham yang ada